RelationshipRomance

Apa itu Relationship Goals di Dalam Sosial Media?

Alasan Mengapa Relationship Goals itu Fake!

Hashtag #relationshipgoals banyak bermunculan di sosial media pada beberapa dekade belakangan. Biasanya hal-hal romantis atau menunjukkan kehidupan relationship bersama pasangan yang terlihat menarik, lucu, menggemaskan akan banyak diakui oleh para netizen dengan kata-kata relationship goals.

Biasanya ketika seseorang di kolom komentar menuliskan jargon ini pada postingan seseorang, maka si pengomentar merasa bahwa apa yang dimiliki oleh pasangan tersebut adalah suatu hal yang ideal dan diharapkan bahwa ia bisa begitu juga dengan pasangannya.

Apa yang Dimaksud dengan Relationship Goals?

Menurut dictionary.com, relationship goals adalah berbagai tindakan yang dilakukan oleh sepasang kekasih, yang menampilkan koneksi yang dalam di dalam hubungan mereka, dan hal tersebut diinginkan seseorang yang melihatnya berharap bahwa mereka dapat memiliki koneksi tersebut dalam kehidupan cinta mereka sendiri.

Istilah relationship goals ini sering digunakan untuk mengomentari media sosial orang lain. Ungkapan relationship goals muncul di media sosial pada tahun 2009 dalam artikel populer, dan digunakan sebagai tagar (hashtag atau #) untuk mengomentari kualitas aspiratif yang ditujukan pada pasangan romantis.

Ungkapan tersebut adalah bagian dari tren “Goals” pada media sosial, misalnya seperti “squad goals” untuk menunjukkan pertemanan yang ideal.

Relationship goals ditunjukkan untuk memberikan inspirasi buat banyak orang, bagaimana menjalankan hubungan yang seharusnya; Apakah itu dalam pernikahan atau pacaran yang terlihat selalu romantis dan kompak, atau bahkan saling mencela dan nge-prank satu sama lain untuk menunjukkan bahwa mereka pasangan yang seru dan tidak membosankan. Ini adalah tentang menjalankan hubungan dimana mereka bisa menjadi diri sendiri dan saling menerima satu sama lain.

Hashtag #relationshipgoals sering muncul pada sosial media pasangan selebritas atau influencer yang menampilkan pasangan yang cantik-ganteng, sukses, lifestyle “sultan”, dan lain sebagainya. Banyaknya media populer yang menyoroti hal ini pun membuat hubungan dengan pasangan dari orang terkenal ini patut dijadikan sebagai role model.

Namun pada tahun 2015 di Amerika Serikat, konsep ini menuai banyak kritik, karena foto atau video singkat yang beredar dapat menciptakan harapan yang tidak realistis dan tidak sehat.

Mengapa #RelationshipGoals Tidak Nyata

Buat kamu yang masih single dan sedang menunggu datangnya calon pasangan yang tepat, mungkin melihat banyaknya pasangan yang berbagi foto dan video dengan caption bersama pasangannya, dan diakhiri dengan #relationshipgoals dapat membangkitkan berbagai macam emosi di dalam pikiranmu; baik itu positif ataupun negatif.

Di satu sisi, melihat kemesraan dan kekompakan pasangan lain, terutama selebriti atau influencer bisa menjadi hal yang menyenangkan. Namun di sisi lain, hal tersebut dapat memicu perasaan penuh harapan tentang cinta dan ekspektasi pada pasangan. Selain itu, #relationshipgoals juga dapat memacu pengalaman emosional buat yang masih sendiri, seperti kesepian, iri hati, atau kerinduan memiliki pasangan.

Perasaan buruk yang dirasakan terjadi karena adanya keinginan dasar manusia untuk memiliki koneksi kepada orang lain, namun belum terpenuhi. Ini nyata dan wajar. Namun pikiran tersebut, jika dibiarkan berlarut-larut, maka tidak akan baik untuk kesehatan mental dan kepercayaan dirimu.

Mungkin banyak dari kamu yang bertanya-tanya, kenapa kamu tidak memiliki pasangan? Apakah ada yang salah dari diri kamu? Kenapa tidak ada yang tertarik dan mendekati kamu? dan banyak pertanyaan lainnya.

Penting untuk diingat bahwa apa yang kamu lihat di sosial media adalah unggahan seseorang yang sudah dipilih untuk diposting, dengan caption yang ditulis sedemikian rupa agar terlihat menarik dan bisa menginspirasi. Berikut adalah 5 alasan mengapa #relationshipgoals di sosial media tidak seharusnya membuatmu merasa buruk:

Foto dan Video Relationship Goals Adalah Ilusi

Pada kenyataannya, tidak ada yang tahu seluk beluk suatu hubungan kecuali dua orang yang ada di dalamnya. Ada banyak hal di balik tawa dan senyum yang kamu lihat dalam foto atau video yang diposting. Seperti semua orang, setiap orang atau pasangan memilih apa yang ingin mereka bagikan dan apa yang tidak, untuk diperlihatkan kepada orang lain.

Mereka juga adalah orang normal yang menjalankan hubungan senormalnya pasangan lain; ada rasa kesal, ada berantem, air mata, merasa insecure, dan lain sebagainya juga. Hanya saja, hal tersebut tidak perlu diperlihatkan dan dijadikan konsumsi publik.

Relationship Goals Memupuk Harapan yang Tidak Realistis

Sosial media telah menciptakan gambaran tentang seperti apa seharusnya ‘hubungan yang sempurna’, dan tanpa sadar membuat tekanan dan ekspektasi pada pikiran orang lain.

Banyak dari kita yang rela mengeluarkan uang banyak untuk memiliki penampilan yang sempurna bersama pasangan, nonkrong atau makan di tempat-tempat hits dan berbeda-beda, travelling kemana-mana, semua demi mengejar “picture perfect #relationshipgoals”.

Tidak ada salah dengan hal tersebut tentunya, namun semuanya tetap harus dikembalikan kepada pasangan masing-masing; apakah suatu hal cukup realistis dan mampu untuk dilakukan? Jangan sampai memaksakan diri hanya untuk menunjukkan kepada dunia sosial media dengan alasan apapun.

Hidup Lewat Kacamata Orang Lain

Goals dalam hidup sangat bagus untuk dimiliki; baik itu dalam karier, hubungan, atau kehidupan kamu secara umum. Namun, ingat bahwa ini dapat menjadi masalah ketika kamu berusaha untuk meniru kehidupan orang lain yang kamu follow persis, apa adanya.

Hati-hati bahwa hal ini membatasi dapat membatasi kamu dan pasangan dalam membangun kemitraan unik yang membuat kalian berdua nyaman dalam menjalani kehidupan dengan pasangan kalian apa adanya.

Hidup Menurut Standar Kamu atau Standar Sosial Media?

Dengan memiliki relationship goals yang kamu lihat dari para akun yang kamu follow, maka secara tidak sadar kamu sudah menentukan pasangan idealmu sendiri; baik dari segi penampilan, perhatian yang diberikan, keromantisan yang ditunjukkan, dan lain sebagainya.

Perlu diingat bahwa setiap manusia itu kompleks, dan antara satu dengan yang lain pun memiliki pengalaman, cara berlaku, dan cara menjalani hidup yang berbeda. Jika pasanganmu ternyata tidak sesuai dengan standar yang kamu tetapkan, atau tidak nyaman mengikuti standar tersebut, apakah mau putus begitu saja, padahal sudah merasa nyaman apa adanya?

Relationship goals sangat tergantung pada persepsi dan keinginanmu sendiri. Kita semua menginginkan hal yang berbeda dalam suatu hubungan. Ada yang memiliki goals untuk liburan bareng dan saling memberi hadiah mahal, ada yang menginginkan struktur pendukung, stabilitas, keamanan, dan cinta, dan ada banyak yang lainnya.

Sangat penting untuk mengetahui apa yang sebenarnya kamu inginkan dan harapan dalam menjalankan suatu hubungan. Relationship adalah soal kompromi dan menjalankan hubungan dengan nyaman.

Hubungan yang kamu miliki tidak lebih buruk dibandingkan orang lain yang kamu tidak tahu orangnya seperti apa. Bangun relationship goals kamu sendiri; apakah mau dipamerkan di sosial media atau tidak pun tergantung dari keinginan kamu sendiri.

 

sign

Related Articles

Back to top button