Dalam sepuluh tahun terakhir, cara untuk menghasilkan pendapatan telah berubah. Pilihan perusahaan ketika melamar pekerjaan pun sedikit bergeser. Startup identik dengan anak muda, jauh dari kesan birokrasi dan korporasi besar tradisional.
Pekerjaan di belakang meja untuk korporasi besar dengan jam kerja yang telah ditentukan dianggap tidak menarik untuk anak muda jaman sekarang. Dengan perkembangan teknologi yang pesat dan maraknya informasi yang dapat meningkatkan dan bahkan menambah keahlian membuat banyak anak muda memiliki semangat untuk membangun perusahaan sendiri atau bersama teman-temannya, dan bahkan membuka lapangan pekerjaan untuk anak-anak muda lainnya.
Para pendiri startup memiliki keinginan untuk “mengubah” dunia saat ini atau sekedar mewujudkan visi bisnis mereka dengan berusaha menciptakan sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat tetapi belum diciptakan. Beberapa malah berhasil menjual suatu ide, barang, dan jasa yang masyarakat sendiri belum tahu jika mereka membutuhkan hal tersebut karena belum ada sebelumnya.
Apa itu Startup dan Contoh Perusahaan Startup
Startup adalah sebutan untuk perusahaan baru yang didirikan oleh satu atau sekumpulan orang yang bertujuan untuk mengembangkan suatu ide bisnis terukur, baik dalam produk atau pun jasa yang unik, inovatif, dan tidak pernah ada sebelumnya.
Berbicara soal startup, banyak orang akan mengasosiasikan startup dengan perusahaan berbasis teknologi digital seperti Facebook, Amazon, Apple, Netflix, Google, Tokopedia, Traveloka, Gojek, dan lain sebagainya. Padahal perusahaan dalam bidang lain seperti Traveloka, Mamikos, Ruangguru, HaloDoc, OVO, Sayurbox, dan banyak lagi juga termasuk dalam kategori perusahaan startup.
Bagaimana Cara Mendirikan Perusahaan Startup
Sama seperti pada korporasi besar pada awal mula didirikan, Startup dibangun dan didanai atas dasar ide atau konsep bisnis. Startup pada saat ini lebih banyak mengandalkan dukungan investor untuk memulai bisnisnya.
Tantangan pertama bagi sebuah startup adalah membuktikan validitas konsep bisnis kepada calon investor. Walaupun memiliki risiko tinggi karena calon investor harus menginvestasikan dananya pada model bisnis yang belum terbukti menguntungkan, namun banyak calon investor yang memiliki beberapa pertimbangan untuk menentukan nilai dan visibilitas pengembangan ide tersebut.
Cara Mendapatkan Dana untuk Memulai Perusahaan Startup
Perusahaan startup memiliki gagasan bahwa mereka harus mengembangkan, menguji, dan memasarkan produk atau jasa yang dibuat berdasarkan ide mereka. Hal ini berdampak pada sedikit atau tidak ada sama sekali pemasukan pada awalnya.
Membuat prototipe, melakukan riset pasar yang mendukung, dan memiliki argumen yang kuat bahwa produk atau jasanya dibutuhkan oleh masyarakat adalah beberapa tugas utama seseorang yang ingin membangun perusahan startup.
Proses ini membutuhkan banyak dana. Buat kamu yang ingin membangun perusahaan startup, terdapat beberapa sumber pendanaan potensial yang bisa kamu manfaatkan seperti pinjaman bank, bantuan pemerintah untuk UKM, pemodal ventura, angel investor, dan organisasi non-profit.
Cara Kerja Perusahaan Startup
Pada dasarnya, cara kerja perusahaan startup sama seperti perusahaan lainnya, dimana sejumlah orang bekerja sama untuk menciptakan, memasarkan, dan menjual produk atau jasanya ke tangan konsumen. Namun yang membedakan perusahan startup dengan perusahaan biasa ada pada cara menjalankan bisnis tersebut.
Sebagai contoh, dulu sebelum menjamurnya bisnis online masyarakat akan berbelanja dengan semua kebutuhannya dengan mendatangi toko yang menjual barang seperti mall, pasar, convenient store, dan lain sebagainya. Disinilah startup muncul di dalam bidang E-Commerce seperti Tokopedia. Masyarakat dapat berbelanja hanya dengan melalui aplikasi di smart-phone, dan barang akan diantar ke rumah lewat kurir.
Contoh lainnya dalam bidang transportasi seperti ojek. Dulu kalau mau bepergian menggunakan ojek, orang biasanya akan berjalan menuju pangkalan ojek dan melakukan tawar menawar harga untuk sampai tempat tujuan. Harga pada saat menawar pun bervariatif, terutama kalau kamu bukanlah langganan atau rute tujuan tidak biasa. Lalu masuklah startup online seperti Gojek. Gojek dibangun berbasis teknologi digital dalam bentuk aplikasi, khusus untuk bidang transportasi. Sekarang, orang-orang tidak perlu lagi berjalan ke pangkalan dan melakukan tawar menawar harga. Kamu hanya tinggal membuka aplikasi untuk memesan ojol; menentukan titik jemput dan tujuan, dan mendapatkan harga yang sudah ditentukan.
Dari kedua contoh di atas, perusahaan startup dalam kerjanya menyasar perkembangan perusahaan secara cepat dan luas. Salah satu caranya adalah menjalankan proses yang disebut iteration (pengulangan). Mereka akan melakukan suatu proses yang terus menerus diulang dan dikembangkan berdasarkan umpan balik dari data.
Dalam istilah bisnis, biasanya startup akan melakukan apa yang disebut MVP – Minimal Viable Product. Singkatnya ini adalah proses eksperimen yang bertujuan untuk melihat perkembangan dari ide dasar (produk atau jasa) terhadap penerimaan masyarakat. MVP juga dapat digunakan untuk mengembangkan kebijakan perusahaan, sekaligus mengikuti peraturan hukum yang berlaku, atau bahkan membuat peraturan hukum yang tidak ada menjadi ada karena besarnya minat masyarakat terhadap ide tersebut.
