EntrepreneurWork Stuff

Cari Tahu Dasar-dasar Kewirausahaan Sebelum Memulai Bisnis

Menjadi wirausaha atau pengusaha merupakan salah satu pilihan dalam bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Sebelum memutuskan untuk berwirausaha, kamu terlebih dulu harus mengetahui apa, bagaimana, dan jenis bisnis apa yang ingin kamu bangun.

Apa yang Dimaksud dengan Wirausaha

Wirausaha atau pengusaha, atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai entrepreneur adalah individu yang memiliki keahlian dan inisiatif untuk membangun sebuah bisnis, menanggung segala risiko yang ditimbulkan dari pembangunan bisnis termasuk modal, sumber daya, tenaga kerja, dan menikmati sebagian besar keuntungan yang dihasilkan dari bisnis tersebut.

Kewirausahaan (entrepreneurship) memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, dimana banyak yang akhirnya membuka lapangan pekerjaan untuk setidaknya orang-orang disekitarnya, dan bahkan masyarakat secara luas pada umumnya.

Di Indonesia sendiri kategori wirausaha ditujukan untuk para pengusaha UKM, UMKM, dan perusahaan startup. Tentunya perbedaan penggolongan tersebut terletak pada modal, jumlah karyawan, pendapatan, aset perusahaan, dan lain sebagainya, yang sudah ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan pemerintah.

 “My experience has shown me that the people who are exceptionally good in business aren’t so because of what they know, but because of their insatiable need to know more.”

—Milton Hershey

Bagaimana Menjadi Seorang Wirausaha

Pada dasarnya, untuk menjadi seorang wirausaha, seseorang harus memiliki visi mengenai usaha yang ingin dibangunnya. Usaha tersebut dapat berupa produk atau jasa. Setelah menentukan jenis usaha, mereka juga harus memiliki modal dan sumber daya.

Modal yang diperlukan beragam tergantung jenis usaha yang dipilih. Modal tidak hanya berupa dana awal, namun keahlian dan waktu juga bisa disebut sebagai modal. Selain itu modal usaha biasanya digunakan sebagai modal awal untuk memilih lokasi bisnis, menggaji karyawan, atau membeli alat-alat dan lain sebagaikanya, yang dibutuhkan untuk memulai usaha sebelum bisa mendapatkan keuntungan.

Sementara yang masuk dalam kategori sumber daya adalah tenaga kerja, bahan baku baik dari alam ataupun supplier, dan juga sumber daya keuangan seperti modal pribadi, bank, investor, dan berbagai lembaga keuangan yang dapat memberikan bantuan atau suntikan dana untuk bisnis dapat berjalan sebelum menghasilkan omzet.

Semua hal tersebut biasanya disusun ke dalam yang namanya rencana bisnis. Rencana bisnis ini pun memiliki komponen lainnya seperti misalnya proyeksi omzet, pencapaian target dalam kurun waktu tertentu, BEP (Break Even Point – Titik Impas dimana total pendapatan sama dengan total pengeluaran. Tidak ada untung rugi), dan lain sebagainya.

“It has been my observation that most people get ahead during the time that others waste.”

Henry Ford

4 Tipe Kewirausahaan

Terdapat 4 tipe kewirausahaan yang dapat dibedakan berdasarkan skala dan jenis usaha:

UKM

Tipe usaha ini biasanya tidak membutuhkan modal besar dan dapat dimodali sendiri. Pengusaha UKM dapat disebut sukses apabila keuntungan bisnisnya setidaknya dapat membiayai kebutuhan sehari-hari. Umumnya tipe usaha ini tidak memiliki atau memerlukan investor, namun bisa mengajukan pinjaman untuk keberlangsungan bisnisnya. Contoh UKM adalah seperti usaha kelontong, rumah makan, warung, dan lain sebagainya.

Startup Terukur

Ini adalah tipe usaha startup. Syaratnya adalah memiliki ide yang unik dan inovatif untuk diajukan kepada investor. Harapannya adalah ide tersebut dapat berkembang pesat dan menjadi besar seiring waktu. Tipe usaha ini membutuhkan modal besar sehingga membutuhkan investor untuk melakukannya. Keberhasilan usaha ini 50:50 dengan risiko kegagalan.

Kewirausahaan Korporasi

Yang disebut sebagai kewirausahaan korporasi biasanya merupakan divisi baru yang dibangun di dalam perusahaan yang sudah berdiri. Misalnya perusahaan yang ingin merambah ke sektor baru yang belum pernah dijalankan sebelumnya. Kewirausahaan ini biasanya muncul akibat adanya peluang di pasar yang dapat mereka masuki. Proses pembangunan usaha ini biasanya dilakukan secara internal untuk melihat visibilitas dari bisnis tersebut sebelum akhirnya dibangun.

Kewirausahaan Sosial

Ini adalah jenis usaha yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan bukan dari uang, melainkan keuntungan dari manfaat yang dapat diberikan secara sosial; masyarakat dan dunia.

Sebagai contoh, Mark Koska adalah merupakan wirausaha yang mendesain peralatan medis jarum suntik sekali pakai dan otomatis non-aktif setelah digunakan. Ia menjualnya dengan harga yang murah namun berkualitas karena produknya memberikan perlindungan dari penularan penyakit melalui darah. Target pasarnya adalah klinik-klinik kecil yang kekurangan dana.

Semua orang dapat mulai berbisnis, namun tidak semua orang dapat sukses melakukannya. Menjadi wirausaha membutuhkan usaha, dedikasi, konsistensi, dan kecerdasan dalam melihat peluang. Waktu yang dibutuhkan untuk sukses seringkali panjang dan lama, dan bahkan tidak berhasil.

Namun tingkat keberhasilan pada dasarnya kita sendiri yang menentukan. Orang bisa saja melihat kita berhasil menjadi wirausaha sukses, namun karena target yang kita tetapkan tidak terpenuhi, kita sendiri menganggapnya belum berhasil.

Untuk menjadi pengusaha, selain merealisasikan ide dan jeli melihat peluang, dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas, konsistensi, kesabaran, dan keinginan untuk terus belajar.

 

Related Articles

Back to top button