Kerja tapi tidak terikat, memiliki waktu kerja fleksibel, tidak bisa dibilang punya bisnis juga. Itulah sebagian karakteristik dari seorang wiraswata. Yuk, cari tahu lebih banyak.
Apa yang Dimaksud dengan Wiraswasta
Wiraswasta atau dalam bahasa Inggris biasa disebut self-employed adalah seseorang yang mencari pendapatan dari kegiatan ekonomi apa pun secara mandiri. Bisa dibilang wiraswasta “tidak bekerja” untuk suatu institusi, perusahaan, atau individu.
Seorang wiraswasta secara umum memiliki keahlian atau keterampilan khusus pada bidang tertentu. Mereka memanfaatkan keahlian mereka untuk mendapatkan pemasukan finansial. Mereka biasanya akan memilih pekerjaan yang tidak mengikat karena prinsip utamanya adalah soal kebebasan. Kebebasan melakukan hal yang disukainya, kebebasan menentukan waktu untuk bekerja atau tidak bekerja.
Kesulitan yang dihadapi seorang wiraswasta adalah risioko ketidakpastian. Seorang wiraswasta bisa saja mendapatkan pemasukan yang besar pada satu waktu, namun bisa juga tidak sama sekali. Namun, menjadi seorang wiraswasta adalah sebuah pilihan yang dibuat dengan segala risikonya.
Perbedaan Wiraswasta dengan Wirausaha
Perlu diketahui bahwa wiraswasta itu bisa dibilang sedikit berbeda dengan wirausaha. Misalnya, kamu mau berdagang atau berjualan di E-Commerce. Nah, kamu bisa dibilang wiraswasta jika kamu masih mengurus semuanya sendiri atau jika kamu dibantu teman atau orang rumah ketika menjalankan usahamu. Sementara kalau kamu melakukan produksi sendiri, kamu mempekerjakan dan menggaji orang untuk membantu usahamu, maka kamu disebut wirausaha.
“Being a self-employed means you work 12 hours a day for yourself so you don’t have to work 8 hours a day for someone else.”
Sebagai wiraswasta kamu akan turun tangan langsung dalam mengerjakan usahamu, tetapi wirausaha belum tentu langsung turun tangan karena mereka pada dasarnya sudah memiliki anak buah yang mereka gaji. Secara finansial, pendapatan yang dihasilkan wiraswasta akan sepenuhnya milik mereka, sementara pendapatan wirausaha sepenuhnya milik bisnisnya, walaupun ada porsi untuk diri sendiri, namun tidak sepenuhnya.
Jenis-jenis Wiraswasta
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, orang yang menyediakan keahlian dalam suatu bidang secara independen adalah seorang wiraswasta. Walaupun seorang wiraswasta terikat kontrak kerja pada perusahaan karena keahliannya yang dibutuhkan, namun mereka tidak sama seperti karyawan atau pegawai. Mereka umumnya tidak mendapatkan keuntungan (benefit) layaknya karyawan seperti cuti, perlindungan kerja, pembayaran pajak, dan lain sebagainya.
Kontrak kerja mereka pun biasanya terikat per proyek; jika proyek selesai maka waktu kerja mereka juga selesai. Perlu diingat bahwa wirausaha tipe ini juga tidak bisa disebut sebagai karyawan kontrak, karena mereka dipekerjakan karena keahlian khusus yang dimilikinya.
Jadi buat kamu yang belum bekerja atau tidak mau bekerja di perusahaan, tidak memiliki modal untuk membangun bisnis, kamu bisa mulai meningkatkan keahlian (skill) pada suatu bidang yang kamu minati untuk bisa mendapatkan pendapatan.